AKSI SEKUENSIAL
Aksi sekuensial (sequential statement) adalah struktur kontrol algoritmik yang paling
sederhana. Sequential statement adalah sederetan instruksi primitif dan/atau aksi yang
akan dilaksanakan (dieksekusi) oleh komputer berdasarkan urutan penulisannya. Jadi,
jika dituliskan sebuah sequential statements yang terdiri dari deretan instruksi/aksi ke
1, 2, 3, 4, ..., n maka setiap instruksi/aksi akan dilaksanakan secara sekuensial mulai
dari yang ke 1, kemudian ke-2, ke-3, ..., s.d. ke-n. Program paling sederhana tentunya
hanya mengandung satu satu instruksi saja.
Initial state dari sequential statement adalah state awal yang harus dipenuhi dan
Final state dari sequential statement adalah final state setelah instruksi/aksi terakhir.
Final state dari sebuah instruksi/aksi yang ada pada urutan instruksi/aksi ke-i akan
menjadi initial state dari instruksi/aksi ke-i+1. Dengan kata lain, urut-urutan penulisan
instruksi/aksi pada suatu sequential statement sangat penting.
Notasi Algoritmik untuk Instruksi Sekuensial
Urutan penulisan instruksi/aksi pada sequential statement adalah sesuai dengan
penulisannya per baris. Aksi sekuensial dapat juga dituliskan menjadi satu baris
program dengan cara memisahkan penulisan setiap instruksi/aksi dengan tanda “titik
koma”. Penulisan aksi sekuensial dengan dipisahkan titik koma sebaiknya hanya
dilakukan untuk aksi sekuensial yang jika urutan penulisannya diubah tidak
berpengaruh kepada program
Ada aksi sekuensial yang jika diubah urutan instruksi/aksinya akan mempengaruhi
eksekusi program. Ada sequence yang jika diubah urutan instruksi/aksinya akan
menghasilkan efek neto yang sama (tidak berpengaruh).
Contoh aksi sekuensial yang berpengaruh jika diubah urutannya:
Contoh 2: HELLOX
Persoalan:
Tuliskanlah algoritma untuk membaca sebuah nama, dan menulis "HELLO" yang
diikuti dengan nama yang diketikkan. Contoh :
jika dibaca “ALI”, maka keluaran adalah : “HELLO ALI”
jika dibaca “SINTA”, maka keluaran adalah : “HELLO SINTA”
Spesifikasi:
Input : nama
Output : “HELLO <nama>”
Proses : menulis “HELLO” diikuti nama yang dibaca
Contoh 3: JARAK
Persoalan:
Dibaca dua buah harga v (kecepatan, m/detik) dan t (waktu, detik), yang mewakili
koefisien persamaan gerak lurus beraturan. Harus dihitung dan dituliskan hasilnya,
jarak yang ditempuh benda yang bergerak lurus beraturan dengan kecepatan v
tersebut dalam waktu t.
Spesifikasi:
Input : v (kecepatan, m/detik), integer dan t (waktu, detik), integer
Proses : menghitung S = v * t
Output : S (jarak yang ditempuh dalam meter ), integer
Catatan:
1. Mengenai input yang dibaca oleh program: dalam kehidupan sehari-hari, akan
sangat sulit untuk memasukkan input nilai v dan t di atas, karena jika pemakai
program salah memasukkan urutan, harga yang tersimpan akan salah. Untuk
contoh di atas, karena rumusnya hanya perkalian dua buah nilai integer mungkin
tidak fatal. Jika rumus misalnya adalah v-t, maka pemasukan data dengan urutan
yang lain akan fatal akibatnya.
2. Mengenai output: output program di atas sangat sulit diinterpretasi karena yang
dihasilkan oleh program hanya sebuah angka yang tidak jelas interpretasinya.






Komentar
Posting Komentar